Sabilafams Banner

Pentingnya Mengajarkan Adab dan Akhlak Pada Anak

14 komentar
Adab Diatas Ilmu

Apa itu adab? Adab merupakan sebuah norma atau sopan santun yang didasarkan pada aturan agama. Adab digunakan pada pergaulan antar tetangga, saudara, teman, maupun antar suatu kaum. Sedangkan ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia. [Source: Wikipedia]

Ilmu bisa didapat dengan belajar saat menerima pelajaran di sekolah, tempat les, maupun ilmu lain. Dengan banyaknya ilmu kita juga mempunyai banyak pengetahuan dari berbagai bidang. Sedangkan adab bisa menjadi terbiasa jika kita mengajarkannya pada anak sejak dini. Sehingga anak akan terbiasa dengan adab yang baik.

Diantara adab dan ilmu yang harus kita ajarkan pada anak, apa yang paling penting? Baca sampai akhir yukk.

Utamakan Adab Sebelum Ilmu

Pernah mendengar cerita orang yang pintar, sekolah di tempat favorit, juara kelas terus, tapi perilakunya kurang baik? Mungkin anak itu karena terlalu pintar, menjadi sombong, tidak mau berbagi, atau menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya?

Inilah yang harus kita hindari agar tidak terjadi pada anak kita. Walaupun menuntut ilmu itu sangat penting, tetapi kita harus bisa mengutamakan adab dahulu sebelum ilmu. Kenapa? Apakah lebih penting adab dahulu daripada ilmu?

Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.

Seperti peribahasa diatas bahwa semakin tinggi ilmu kita, semakin rendah juga hatinya. Janganlah menjadi orang yang pandai dengan hati yang keras. Jangan pula kita menjadi sombong saat kita sudah berada diatas. Lihatlah kebawah agar kita tidak tersandung saat berjalan.

Seorang Ulama Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai seorang ulama juga menyarankan mengajarkan adab sebelum ilmu? Karena dengan mempelajari adab, maka kita juga akan dengan mudah menerima ilmu yang diajarkan. Mempelajari adab, adalah hal yang harus dipelajari semua orang termasuk anak.

Mengajarkan adab yang baik pada anak itu adalah kewajiban yang harus dilakukan orang tua. Tetapi, mengajarkan adab dan akhlak yang baik juga tidak semudah mengajarkan baca dan tulis. Karena seiring dengan waktu anak juga anak bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga mungkin saja, terdapat lingkungan yang kurang baik disekitar kita. Membuat anak bisa meniru perilaku tidak baik tersebut.

Hadits Tentang Adab

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengajarkan adab pada anak sehingga mendapatkan akhlak yang baik pada anak? 

Cara Mengajarkan Adab dan Akhlak Pada Anak

Mengajarkan adab pada anak, harus mempunyai strategi agar tujuan itu tercapai. Terdapat tahapan dan cara yang bisa kita lakukan agar anak mengerti dan memahami dengan tepat seberapa pentingnya sebuah adab dan akhlak tersebut. Kita bisa mengenalkannya dengan berbagai cara seperti ini:

1. Kenalkan dan Tanamkan Akidah

Mengenalkan dan menanam akidah anak dimulai sejak kecil memang harus dilakukan. Akidah berasal dari kata al-aqdu yang artinya kokoh, kuat, dan erat. Akidah merupakan keyakinan dari hati agar tidak tergoyahkan sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam dirinya. Inilah pondasi dalam membangun kepribadian anak.

Dalam agama Islam, Akidah yang dimiliki hanya pada Allah SWT. Hanya Allah SWT yang merupakan Dzat Yang Maha Mengetahui, Maha Besar, dan segalanya. Buktinya bisa kita ceritakan kisah-kisah para Nabi mengajarkan akidah yang sama antara satu dengan lainnya.

Jika anak mempunyai Akidah yang kokoh, maka anak akan menjadi pribadi yang kuat. Dia juga bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Inilah pentingnya penanaman Akidah anak.

2. Kenalkan Kepribadian dan Sosok Rasulullah SAW

Rasulullah SAW merupakan contoh teladan yang baik untuk kita semuanya. Khususnya saat mengenalkan adab pada anak. Kita bisa mengenalkan dan mencontohkan dari kisah-kisah Rasulullah SAW. Supaya anak juga mengenal sikap teladan yang bagaimana yang harus digunakan.

Selain dengan mencontohkan, anak juga akan mengenal bagaimana pribadi dan sosok seorang Rasulullah. Seorang yang sempurna di mata para pengikutnya dan salah satu manusia yang dijanjikan Allah masuk ke surgaNya. Masyaa Allah. Semoga kita semua bisa meneladani sifat Rasulullah SAW. Aamiin.

3. Ajarkan dan Biasakan Mengucapkan Kalimat Thayyibah

Kalimat Thayyibah diambil dari dua kata, yaitu al-kalimah yang berarti kata atau kalimat. Dan at-tayyibah yang berarti baik. Jadi kalimat thayyibah merupakan kalimat kebaikan yang jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Kalimat thayyibah seperti basmalah, ta'awudz, tasbih, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, dan salam. Saat kita mengajarkan anak kalimat seperti ini, maka anak akan terbiasa berkata baik. Dan bisa juga menghindari anak untuk berkata buruk, kotor, maupun mengumpat.

4. Jauhkan Dari Lingkungan Buruk

Lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada kebiasaan anak sehari-hari. Karena anak setiap hari dan setiap waktu pasti berada dilingkungan sekitar. Sehingga anak dengan mudah meniru apa yang ada dilingkungan sekitar itu. Untuk itulah kita harus menjaga anak dari lingkungan yang buruk.

Termasuk disini adalah orang tua harus memilihkan teman dan sahabat siapa saja yang bergaul dengan anak. Khususnya anak kita yang masih kecil. Karena dia belum bisa menentukan mana baik dan buruk.

Rasulullah SAW bersabda:

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” [HR. Bukhari]

5. Contohkan Teladan Dari Orang Tua

Orang tua merupakan contoh dan teladan yang pertama dari anak-anaknya. Untuk menjadi panutan yang baik, tentu saja sebagai orang tua kita harus bisa mencontohkan kebiasaan baik sehari-hari pada anak. Sehingga anak akan terbentuk perilaku yang baik juga pada orang lain.

Pengajaran yang bisa berupa contoh, bisa juga dengan nasehat. Keduanya memang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Saat menasehatinya, kita juga harus bisa mencontohkan perilaku yang baik tersebut. Pengajaran bisa dimulai dari hal yang sederhana. Seperti saat makan, diharuskan menggunakan tangan kanan, mengucapkan doa sebelum makan, dan lain sebagainya.

6. Istiqomah

Mengajarkan adab maupun akhlak yang baik pada anak memang harus istiqomah dan konsisten. Seperti dalam beribadah, keistiqomahan juga diperlukan dalam mengajarkan hal baik untuk anak. Memang istiqomah dan konsisten itu tidaklah mudah. Tetapi ini adalah kewajiban yang harus kita lakukan sebagai orang tua.

Jika kita melakukannya dengan kesadaran bahwa anak adalah sebuah anugerah yang dititipkan Allah SWT pada kita. Dan suatu saat pasti kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Selain itu, kita juga harus bisa menyadari bahwa sifat anak adalah cerminan dari orang tua. Karena anak dilahirkan dalam kondisi suci dan fitrah. Kita sebagai orang tua yang menanamkan rasa pada diri sang anak.

Oleh karena itu kita harus bisa membentuk sifat, karakter, adab dan akhlak yang baik untuk anak. Bisa juga baca" di Zulmi Diary untuk seputar ilmu parenting. Semoga artikel ini bermanfaat, tetap semangat dalam mengajarkan adab baik dalam diri anak, dan Terima kasih.

Fadmala A
Seorang ibu rumah tangga yang suka belajar dan mencari ilmu baru. Suka dengan tantangan dan sedang mencoba untuk konsisten untuk belajar.

Related Posts

14 komentar

  1. sepakat sekali nih poin -poinnya, baru saja akupun membaca buku adab sebelum ilmu buku terjemahan . masya Allah aku merasa bahwa dulu saat belajar belummengenal adab yang baik dalam menuntut ilmu hiks.. tapi bicara ilmu itu luas ya tak hanya terbtas ruang kelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, ilmu jg bisa kita peroleh di lingkungan sekitar juga

      Hapus
  2. Wah sepakat sekali mbaak..
    Untuk lebih dulu mengajarkan adab dan akhlak pada anak..
    Ah PR sepanjang masa ini..
    Apalagi tantangan zaman sekarang ya mba...
    Makasih remindernya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget ya mba.. Dan harus sabar juga kita saat mengajarinya

      Hapus
  3. Bener banget loh. Anak-anak terutama harus lebih dulu mengenal adab ketimbang ilmu lainnya terlebih dahulu (apalagi yang orientasinya nilai). Adab yang baik ilmunya nempelnya lama dan berkah. Semoga anak-anak kita terjaga adabnya ya mba ^^ jadi anak beradab & berilmu yg bermanfaat aamiin

    BalasHapus
  4. Bahasan sangat penting utk orang tua masa kini ini mba..
    Krna byk kasus saat ini yg merisaukan, dmana ilmu yg dimiliki tdk digunakan sbgaimana mestinya yaa, sedih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pe er banget ya khususnya kita sbagai orang tua

      Hapus
  5. Betul banget nih, apalagi adab murid atau santri kepada guru sangat penting. Tanpa adab ilmu ga akan barokah bahkan bisa hilang. Seperti kisah nyata seorang murid yang hilang semua ilmunya karena tak punya adab kepada gurunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhh,, khususnya untuk anak" skrng ya pak.. Karna gadget jg bisa mempengaruhi anak" kita nih

      Hapus
  6. Nah iya penting banget mengajarkan adab sebelum ilmu pada anak-anak, agar kelak ketika dewasa anak lebih mngedepankan pentingnya beradab. Mulai dari hal kecil dan mulai sejak dini, contoh Rasulullah suri tauladan terbaik sepanjang masa.

    Au baca artikel ini semacam reminder bagi aku dalam mendidik anak-anak mbak, makasih sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama" mba.. Reminder jg untukku saat nulis ini mba^^

      Hapus
  7. Setuju baget.... diatas ilmu ada adab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps, ilmu ada dibarengi jg dengan adab dan akhlak anak yg baik ya pak

      Hapus

Posting Komentar